Minggu, 06 September 2009

Hanya menjadi Ibu..

Entah kenapa dari kecil sampai sekarang ketika orang lain bertanya mengenai cita-citaku pastilah akan langsung ku jawab, ”menjadi ibu”, tanggapan mereka ”hanya itu ?” dan aku mengangguk. Cita-citaku yang sederhana itu terlahir dari sebuah sejarah yang paling mengharukan antara aku dan mamah...
Waktu kelas 3 SD, aku sakit parah, entahlah jantungku sering terasa sakit sekali, sering tidak terduga berdetak begitu cepat tidak terkendali sehingga untuk sekedar bernafaspun rasanya sakit sekali, sehingga jika rasa sakit itu tiba, aku akan menahan untuk tidak bernafas sampai rasa sakit didadaku hilang dengan sendirinya, sebelum penyakit itu datang, entah kenapa setiap hari aku mimisan. Aku sering mengeluh rasa sakit itu kepada bapak dan mamah, berbagai cara telah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini.
Dan 3 hari pulang dari rumah sakit, beralih untuk dirawat saja dirumah, mamah sudah mewanti-wantiku untuk tidak banyak bergerak, dan kalau ada apa-apa tinggal panggil mamah atau yang lainnya. Mulanya seperti itu, tapi aku tahu saat itu tidak ada siapa-siapa dirumah kecuali mamah yang sedang mencuci di kamar mandi yang jaraknya cukup jauh dari rumah, kebetulan pada waktu itu jarak rumah dan kamar mandi masih terpisah.
Aku sudah memanggil-manggil mamah kalau aku mau pipis, tapi karena jarak cukup jauh jadi tidak terdengar oleh mamah, karena sudah tidak kuat menahan akhirnya aku berjalan menuju kamar mandi, ketika ditangga luar rumah aku terpeleset jatuh, rasa sakit didadaku kembali kambuh, kedua tanganku memegang erat dada sambil berteriak memanggil mamah. Spontan ketika mendengar teriakanku, mamah langsung berlari dan menggendongku, dipegang eratnya dadaku yang sakit. Lalu dibawanya aku ke kamar, aku berbaring sambil tetap merintih menahan sakit, mamah juga menangis, sepertinya kebingungan atau shock takut terjadi apa-apa padaku..
Ditengah rintihanku yang berkepanjangan, mamah memelukku erat sambil berbisik
” Seandainya rasa sakit kamu itu bisa ditukar pada mamah,,,cepat sembuh, kalau ada apa-apa padamu,,mamah bisa gila..”
Ditukar? bisa gila? sebesar itukah kasih sayang seorang ibu? betapa mulianya menjadi ibu, dan aku mau menjadi ibu yang seperti malaikat yang siap melindungi anak-anaknya..
Dan sekarang aku tahu mengapa dari dulu hingga kini cita-citaku hanya ingin menjadi seorang ibu,,,tidak perduli dengan cibiran orang tentang cita-citaku yang aneh ini, dalam tekadku, mau aku menjadi dokter, guru, perawat, arsitek atau profesi lainnya yang terpenting aku harus menjadi ibu. Aku tahu bahwa manifestasi seorang perempuan adalah menjadi seorang ibu...
Sekarang, aku akan menunggu seorang manusia baru yang lahir dari rahimku untuk aku cintai sepenuhnya, meskipun harus mempertaruhkan nyawa. Untuk itu aku harus menjadi perempuan yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar